Minggu, 08 September 2024

LEMBAR SERTIFIKAT HAK CIPTA METODE MASRURIYAH

LEMBAR SERTIFIKAT HAK CIPTA METODE MASRURIYAH 

Metode Masyuriyah adalah Hak Milik secara Hukum atas Nama  : TOLANI alias AHMAD TOLANI


Berikut ini sertifikat hak cipta dari  DIRJEN HKI - KEMENTRIAN HUKUM & HAM Republik Indonesia.









Jumat, 24 Mei 2024

BUKU PANDUAN (MANUAL BOOK) PEMBELAJARAN METODE CFBA MASRURIYAH

 


RANCANGAN -----(Mohon Saran & Kritik)

*BUKU PANDUAN (MANUAL BOOK) PEMBELAJARAN METODE CFBA MASRURIYAH*


A. Pendahuluan


1. Pengertian Buku Panduan (Manual Book) Pembelajaran CFBA


Buku Panduan (Manual Book) Pembelajaran CFBA adalah Buku berisikan sekumpulan instruksi-instruksi Yang menjadi Pedoman  Ustadz/Guru atau Lembaga Pendidikan untuk membelajarkan Metode CFBA kepada Santri/Siswa agar sesuai dengan Tujan atau Target Pembelajaran/Pengajian Metode CFBA yang dicapai.


Adapun Panduan-Panduan yang dibahas pada Buku Panduan (Manual Book) Pembelajaran CFBA ini yaitu meliputi : Panduan Metodologi Buku CFBA (Lagu, Target Khatam, Konten  Materi & Munaqasyah Santri) Buku CFBA, Panduan Pokok Bahasan Buku CFBA, Panduan Pengelolaan Kelas (Microteaching) Metode CFBA, Panduan Munaqasyah (Asesemen) Metode CFBA,  Panduan Laporan/Raport Hasil Belajar Santri/Siswa Metode CFBA, dan Panduan Adab Ustadz/Guru & Santri/Siswa Metode Masruriyah.


A. PANDUAN METODELOGI BUKU CFBA


Panduan Metodologi Buku CFBA yaitu meliputi : Lagu, Target Khatam, Konten Materi dan Munaqasyah Santri /Siswa.


1. LAGU BUKU CFBA MASRURIYAH 

Metode CFBA Masruriyah menggunakan Lagu untuk memudahkan dalam pembelajaran membaca Al-Quran. Lagu yang digunakan dalam metode ini adalah "Lagu Nahawand" yang cukup sederhana dirumuskan sebagai berikut :

"NAIK NAIK NAIK"

"DATAR DATAR DATAR" 

"TURUN-TURUN-TURUN"


INI NAMA LAGU NAHAWAND (NAIK)

INI NAMA LAGU NAHAWAND (DATAR)

INI NAMA LAGU NAHAWAND (TURUN)


Diterapkan pada Basmallah : 

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ Naik

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ Datar

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ Turun

a. Lagu Nahawand pada Jilid 1, 2 dan 3 CFBA Masruriyah

Lagu Nahawand yang digunakan pada Jilid 1, 2 dan 3 CFBA Masruriyah dengan teknik sebagai berikut :

#1. Pada Halaman Bagian Pokok Bahasan :

Pengucapan Setiap Huruf atau Kata/Kalimat pada Pokok Bahasan diulang Tiga Kali dengan Satu Nada Nahawand yaitu Turun , contoh : 

اA     بBa    ت Ta     Nada Turun 3x

#2. Pada Halaman Bagian Pembahasan dan Bagian Bawah

Pengucapan Huruf atau Kata/Kalimat pada setiap Tiga Baris menggunakan tiga nada lagu Nahawand yang berbeda yaitu Naik Datar Turun,  Contoh : 

- Bagian Pembahasan

اA   اA             اA  اA           اA اA          Naik

بBa بBa    بBa بBa     بBa بBa     Datar

ت Ta ت Ta   ت Ta ت Ta   ت Ta ت Ta    Turun

-Bagian Bawah

اAlif   بBa  تTa   اAlif   بBa  تTa  اAlif   بBa  تTa  Diulang 3x - 3 Nada Naik Datar Turun

(Lihat Halaman Awal Jilid 1)

#3. Pada Halaman Bagian yang berbentuk Kalimat atau potongan ayat atau Bagian Akhir (5 Halaman Terakhir)

Pengucapan Kalimat atau Potongan Ayat atau Bagian Akhir (5 Halaman Terakhir) pada setiap Tiga Baris menggunakan tiga nada lagu Nahawand yang berbeda yaitu Naik Datar Turun,  Contoh : 

امنين  باسطين  تابعين           Naik

جاهلين  حافظين  خالصين     Datar

داخلون  ذاهبون  راشدون       Turun

(Lihat Halaman Akhir Jilid 1)

Jika Ditemukan barisan yang ganjil, maka nada yang terakhir digunakan adalah Turun. Contoh : 

وفومها وعدسها وبصلها      Naik

وجنودهما كانوا خاطئين     Turun

(Lihat Halaman Akhir Jilid 1)


b. Lagu Nahawand pada Al-Qur'an

Pengucapan pada setiap Tiga Baris Ayat atau Tiga Kali Waqaf  maka menggunakan Tiga Nada lagu Nahawand yang berbeda yaitu Naik Datar Turun,  Contoh : 

(1).  عم يتساءلون     Naik

(2). عن النبا العظيم   Datar

(3). الذي هم فيه مختلفون   Turun

(Lihat Surat An Naba)

وقال اركبوا فيها بسم الله مجريها   Naik

بسم الله مجراها ومرساها   Datar

ان ربي لغفور رحيم    Turun

(Lihat Surat Hud ayat 41)

Jika Ditemukan Baris Ayat yang ganjil, maka nada yang terakhir digunakan adalah Turun. Contoh :

(4) ترميهم بحجارة من سجيل    Naik

(5) فجعلهم كعصف ماكول     Turun 

(Lihat Surat Al-Falaq ayat 4 & 5)

c. Lagu Nahawand pada Jilid TK-RA (PAUD) CFBA Masruriyah 

Lagu Nahawand yang digunakan pada Jilid TK-RA (PAUD) CFBA Masruriyah dengan teknik sebagai berikut :

#1. Pada Halaman Bagian Pokok Bahasan :

Pengucapan Setiap Huruf pada Pokok Bahasan diulang Tiga Kali dengan Tiga Nada Nahawand yang berbeda yaitu Naik Datar Turun , contoh : 

Ini Namanya ا (A)    Naik

Ini Namanya ا (A)    Datar

Ini Namanya ا (A)    Turun

(dan seterusnya setiap huruf pada pokok bahasan)

#2. Pada Halaman Bagian Pembahasan dan Bagian Bawah

Pengucapan Huruf pada setiap baris diulang Tiga kali  menggunakan satu nada lagu Nahawand yang sama yaitu Naik, Contoh : 

ا (A)      ا (A)     ا (A)   (Nada Naik)

 ا (A)      ا (A)     ا (A)  (Nada Naik)

ا (A)      ا (A)     ا (A)   (Nada Naik)

(dan seterusnya pada setiap baris pada bagian pembahasan)

(Dibimbing Oleh Guru/Trainer Pengajar Metode ini)

#3. Pada Halaman Bagian Akhir ( 5 Halaman Terakhir) 

Pengucapan Huruf pada setiap tiga baris menggunakan tiga nada lagu Nahawand yang berbeda yaitu Naik Datar Turun , Contoh : 

A Ha Da   A Kha Dza    A Ja Ra

اح د   اخ ذ    اج ر   Naik

Ba Ra Ka    Ba Sya Ra   Ba 'A Tsa 

ب ر ك    ب ش ر     ب ع ث    Datar

Ta Ra Ka   Ta Wa Ba    Ta Sa Qa  

ت رك    ت و ب     ت س ق    Turun

(Dibimbing Oleh Guru/Trainer Pengajar Metode ini)

2. TARGET KHATAM BUKU CFBA MASRURIYAH 

Metode Cepat Fasih Baca Al-Quran Masruriyah terdiri 4 jilid yakni 2 Jilid Dasar Utama dan 2 Jilid Pelengkap. Dua Jilid dasar Utama yaitu Jilid 1 & 2 adalah materi dasar Praktek Membaca Al-Qur’an sesuai kaidah Tajwid, dalam waktu 4 bulan Santri/Peserta dapat membaca dengan Fashih Mushaf Al-Qur’an terbitan Indonesia dan terbitan Madinah. Dua Jilid Pelengkap yaitu Jilid TK-RA/PAUD sebagai Jilid untuk anak-anak TK atau Pra Sekolah dalam Waktu 2 Bulan Santri Mampu membaca Huruf Hijaiyah Berharakat Fathahah dan Huruf Hijaiyah Muqatha'ah. Adapun jilid Pelengkap yang lain yaitu Jilid 3 adalah materi Gharib & Juz ‘Amma sebagai pelengkap materi jilid  dasar, dalam waktu 2 bulan Santri/peserta mampu memahami dan membaca ayat-ayat Gharib serta mampu membiasakan untuk membaca surat-surat pendek dalam Al-Quran pada Juz 30 atau Juz ‘Amma.


Materi Buku CFBA diajarkan selama 5 kali pertemuan (1 x 95 menit) dengan 1 halaman/pertemuan secara klasikal dan individual dalam satu kelas yang aktif dan efektif berjumlah 15 Santri/Siswa .


3. KONTEN MATERI BUKU CFBA MASRURIYAH 


Pokok Bahasan/Target materi Buku CFBA Masruriyah yang dikuasai oleh santri/peserta belajar sudah include tertulis di setiap halaman yang berwarna merah.

Materi Buku CFBA Masruriyah berupa cara baca yang dipadukan pemahaman tajwid dan Gharib secara praktek.

Materi Buku CFBA Masruriyah ditulis dalam tulisan Rasm Utsmani : Mushaf Al-Qur’an Indonesia dan Mushaf Al-Quran Madinah secara terpadu.


4. MUNAQOSYAH SANTRI (Kenaikan Tingkat atau Kelulusan Santri/Siswa)


- Santri/Siswa TK-RA/Paud dinyatakan "Naik ke Jilid 1" jika Lulus Ujian "Munaqasyah jilid TK-RA/PAUD CFBA Masruriyah" pada 5 Halaman Terakhir Buku Jilid TK-RA/PAUD CFBA Masruriyah yang diuji oleh Tim Munaqisy


-Santri/Siswa dinyatakan "Naik ke Jilid 2" jika Lulus Ujian "Munaqasyah jilid 1 CFBA Masruriyah" pada 5 Halaman Terakhir Jilid 1 CFBA Masruriyah yang diuji oleh Tim Munaqisy


-Santri/Siswa dinyatakan "Naik ke Al-Qur’an" jika Lulus Ujian "Munaqasyah jilid 2 CFBA Masruriyah" pada 5 Halaman Terakhir jilid 2 CFBA Masruriyah yang diuji oleh Tim Munaqisy


-Santri/Siswa  dinyatakan "Lulus Belajar" di sebuah lembaga jika sudah mengkhatamkan 30 Juz Al-Qur’an dan Lulus Tes Tajwid dan Gharib Metode Masruriyah secara Teori maupun praktek.


B. PANDUAN POKOK BAHASAN BUKU CFBA MASRURIYAH


Panduan Pokok Bahasan Buku CFBA Masruriyah yaitu meliputi : Pokok Bahasan Buku Jilid TK-RA/PAUD, Jilid 1 & 2 dan Jilid 3 Gharib & Juz Amma CFBA Masruriyah.


***Pokok Bahasan Jilid TK-RA (PAUD) Masruriyah*** 

Adapun Pokok Bahasan sebagai Capaian Pembejaran pada Buku Cepat Fasih Baca Al-Qur’an Metode Masruriyah Jiid TK-RA /PAUD ini adalah sebagai berikut : 


1. Mampu membaca Huruf Hijaiyah Terpisah (Mufashalah) berharakat fathah 

2. Pengenalan Huruf Muqatha'ah sebagai Pembiasaan 

3. Evaluasi (Munaqasyah) Jilid TK-RA (PAUD)


***Pokok Bahasan Jilid 1 CFBA Masruriyah***

Adapun Pokok Bahasan sebagai Capaian Pembejaran pada Buku Cepat Fasih Baca Al-Quran Metode Masruriyah Jiid 1 ini  adalah sebagai berikut : 

1. Mampu membaca Huruf Hijaiyah Terpisah (Mufashalah) berharakat fathah

2. Mampu membaca Huruf Muqatha'ah

3. Mampu membaca Huruf Berharakat Kasrah, Fathatain, Kasratain dan Dhammatain

4. Mampu Membaca Huruf Sambung

5. Mampu Membaca Huruf Panjang (Mad Ashli)

6. Mengenal Bilangan Arab 1-1000

7. Evaluasi (Munaqasyah) Jilid 1.


***Pokok Bahasan Jilid 2 CFBA Masruriyah***

Adapun Pokok Bahasan sebagai Capaian Pembejaran pada Buku Cepat Fasih Baca Al-Quran Metode Masruriyah Jiid 2 ini  adalah sebagai berikut : 

1. Mampu membaca Huruf Sukun Ashli dan Huruf Tasydid 

2. Mampu membaca Mim dan Nun yang Bertasydid (Ghunnah)

3. Mampu membaca Lam Qomariah dan Lam Syamsiah

4. Mampu membaca Qalqalah

5. Mampu membaca Mad Wajib Muttashil dan Mad Jaiz Munfasil

6. Mampu membaca Huruf Sukun Aridh (Waqaf) dan Lam Jalalah

7. Mampu membaca Mad Aridh Lissukun, Mad Iwadh, dan Huruf yang Diwaqafkan di Akhir Kalimat

8. Mampu membaca Hukum Mim Sukun dan Nun  Sukun/Tanwin Bertemu Huruf Hijaiyah

9. Mampu membaca Huruf Hidup/Bertasydid yang Diwaqafkan

10. Mampu membaca Mad Lazim Kilmi Mutsaqal dan Wau pada Lafadz yang Dianggap Tidak Ada

11. Mengenal Tanda-tanda Waqaf

12. Evaluasi (Munaqasyah) Jilid 2 Menuju Al-Qur'an 


*Pokok Bahasan Jilid 3 Gharib & Juz 'Aamma CFBA Masruriyah*

1. Mampu membaca Bacaan Gharib pada ayat-ayat Al-Qur'an

2. Mampu Mengkhakatamkan Baca Juz'amma sebagai pembiasaan

3. Mampu Mengkhakatamkan Al-Qur'an minimal 2 Kali

4. Evaluasi (Munaqasyah) Praktek Bacaan Tajwid dan Gharib 


C. PANDUAN PENGELOLAAN KELAS (MICROTEACHING) METODE CFBA MASRURIYAH 


Pengelolaan Kelas dilakukan Oleh Ustadz/Guru untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondosif bagi santri/siswa sehingga tercapai tujuan pembelajaran CFBA yang efektif dan efisien.

1. Pola Kelas Homogen dan Kelas Heterogen

Pola Kelas dalam Pembelajaran CFBA ada 2 Macam, yaitu Pola Kelas Homogen dan Pola Kelas Heterogen.

- Pola Kelas Homogen adalah Pola Kelas yang di dalamnya berisi Santri/Siswa memilik tingkat/Kelas yang Sama (Se Usia), Sehingga Kemampuan Santri/Siswa dianggap Sama untuk Suatu Materi (Kemampuan Baca Halaman Jilid dianggap Sama). Pola Kelas Homogen  dapat diterapkan pada Sekolah Formal seperti RA/PAUD/SD/SMP/SMA dan PT. Juga dapat diterapkan pada Sekolah Non Formal, seperti TPQ, RQ/RT, MADIN dan Ponpes.

- Pola Kelas Heterogen adalah Pola Kelas yang di dalamnya berisi Santri/Siswa memilik tingkat/Kelas yang Berbeda Sama (Beda Usia), Sehingga Kemampuan Santri/Siswa dianggap tidak Sama untuk Suatu Materi (Kemampuan Baca Halaman Jilid dianggap tidak Sama tetapi masih dalam satu jilid). Pola Kelas Heterogen  dapat diterapkan pada Sekolah Non Formal, seperti TPQ, RQ/RT, MADIN, Ponpes, MT dan Pengajian.


2. Kuota Jumlah Maksimum Santri/Siswa dalam Kelas

Jumlah Maksimum Santri/Siswa dalam Satu Kelas TK-RA/PAUD atau Jilid 1 atau Jilid 2 atau kelas Al-Qur'an adalah dengan Rasio 1 : 15, yakni 1 Orang Ustadz/Guru membimbing 15 Orang Santri/Siswa 


3. Penataan Pola Posisi Tempat Duduk dalam Kelas


Posisi tempat Duduk Ustadz/Guru dan Santri/Siswa dalam Kelas diatur sebagai berikut : 


- Seorang Ustadz/Guru Duduk Di Depan Manghadap 15 Orang Santri/Siswa


- 15 Orang Santri/Siswa Duduk Menghadap Ustadz/Guru dengan Posisi Melengkung Bulan Sabit dibuat 2 Shaf , terdiri dari Shaf depan 7 Orang Santri/Siswa dan Shaf Belakang 8 Orang Santri/Siswa dengan menyilang, Seperti Pada Pola Gambar sebagai Berikut : 


- Pola Posisi Tempat Duduk dapat dibuat dalam 1 Ruang Kelas Besar (Ruang Kelas Sekolah TK/SD/MI/MADIN/SMP/SMA,PT, MT) yang terbagi dalam Sub Kelas dengan tetap mengikuti Pola Posisi Tempat Duduk dalam Kelas.


4. Alokasi Waktu Pembelajaran CFBA dalam Kelas


Waktu Pembelajaran ditempuh selama 5 Pertemuan Tatap Muka (5 Hari) dengan Durasi Waktu Yang Diperlukan dalam Pembelajaran CFBA ini yang ideal adalah 95 Menit/hari untuk 15 Orang Santri , dengan Pembagian Tahapan Kegiatan Pembelajaran dan Durasi Waktu Sebagai Berikut : 


a. Alokasi Waktu Pembelajaran Murni CFBA (Tanpa Materi Penunjang) untuk kelas Homogen (Sekolah Formal atau Non Formal : TK-RA/PAUD/SD/SMP/SMA,PT dan TPQ, RW/RT, MADIN, PONPES, MT dan Pengajian) ---- Alokasi Waktu 95 Menit


- Pembukaan : 5 Menit (Baca Doa Belajar & Surat Al-fatihah)

- Penggunaan Alat Peraga CFBA : 10 Menit (2 Halaman/Hari)

- Kondisi Kelas Homogen (Membaca dangan Halaman yang Sama), maka Membaca Secara Munfarid/Individu Jilid CFBA/Al-Qur'an dilakukan secara Bergilir dengan Satu Santri Membaca 1 Baris halaman dan yang lain Menyimak, hingga setiap Santri/Siwa mendapat Giliran yang sama selesai 1 Halaman : 75 Menit (5 Menit/Santri)

- Penutup/ Doa : 5 Menit (Doa Syukur Nikamat, Doa Kafaratul Majlis, Surat Al- Ashar)


b. Alokasi Waktu Pembelajaran CFBA dengan Materi Penunjang untuk kelas Heterogen (Sekolah Non Formal :  TPQ, RQ/RT, MADIN, PONPES,MT & Pengajian) --- Alokasi Waktu 110 Menit


- Pembukaan : 5 Menit (Baca Doa Belajar & Surat Al-fatihah)

- Penggunaan Alat Peraga CFBA : 10 Menit (2 Halaman/Hari)

- Membaca Secara Munfarid/Individu Jilid CFBA/Al-Qur'an : 50 Menit (5 Menit/Santri)

- Sambil Menunggu Giliran Membaca Jilid CFBA/A-Quran, Santri Menulis/Menebalkan Huruf Hijaiyah/Mewarnai/Menulis Imla'/Menulis Materi Penunjang/Menghafal Materi atau Menghafal Al-Qur'an : 45 Menit 

- Guru Menjelaskan/Memuraja'ah Materi Penunjang : 15 Menit

- Penutup/ Doa : 5 Menit (Doa Syukur Nikmat, Doa Kafaratul Majlis, Surat Al- Ashar)


5. Teknik dan Langkah-Langkah Pembelajaran CFBA dalam Kelas


Teknik Pembelajaran CFBA dibagi Menjadi 2 yaitu Teknik 1 dan Teknik 2 dengan penjelasan sebagai berikut :


- Teknik 1 : Ustadz/Guru Menuntun Bacaan Jilid CFBA/Al-Qur'an dengan Mentalaqikan kepada Santri/Siswa, Kemudian Santri/Siswa menirukan atau membaca apa yang ditalaqikan oleh Ustadz/Guru.


- Teknik 2 :  Santri/Murid membaca setiap Halaman Jilid CFBA/Al-Qur'an secara Mandiri yang Sudah Pernah Dibaca atau ditalaqikan Oleh Ustadz/Guru Sebelumnya dan Ustadz/Guru Mengoreksi Bacaan Jika ada Kesalahan Bacaan Santri/Murid


a. Teknik/Langkah-Langkah Pembelajaran Alat Peraga CFBA (Ada 10 Halaman- 2 Bulan)/Al-Qur'an 


1. Alat Peraga CFBA/Al-Qur'an digunakan untuk Pembelajaran yang Bersifat Klasikal/Jam'iy/Bersama-sama dalam suatu Kelas Homogen maupun Kelas Heterogen 


2. Membaca Alat Peraga CFBA/Al-Qur'an Menggunakan Teknik 1 Pada setiap halaman (sekali baca 1 Baris), yakni Ustadz/Guru Menuntun Bacaan Peraga CFBA/Al-Qur'an dengan Mentalaqikan kepada Semua Santri/Siswa, Kemudian Semua Santri/Siswa menirukan atau membaca apa yang ditalaqikan oleh Ustadz/Guru.


3. Target Baca 2 Halaman Peraga CFBA/Al-Qur'an Per Hari pada Pertemuan Ke-1 sampai Pertemuan Ke- 20 (4 Minggu) dengan menggunakan Teknik 1


4. Target Baca 2 Halaman Peraga CFBA/Al-Qur'an Per Hari dengan Menggunakan Teknik 2 Pada setiap halaman Pada Pertemuan Ke-21 sampai Pertemuan Ke-40 (4 Minggu), yakni Santri/Murid membaca Mandiri secara bersama-sama setiap Halaman Peraga CFBA/Al-Qur'an yang Sudah Pernah Dibaca atau ditalaqikan Oleh Ustadz/Guru Sebelumnya dan Ustadz/Guru Mengoreksi Bacaan Jika ada Kesalahan Bacaan Santri/Murid


5. Alokasi Menggunakan Peraga CFBA/Al-Qur'an selama 10 menit untuk 2 Halaman Satu kali pertemuan


b. Teknik/Langkah-Langkah Pembelajaran Buku Jilid CFBA (Tiap Jilid 30 Halaman Target 2 Bulan) /Al-Qur'an


1. Buku Jilid CFBA/Al-Qur'an digunakan untuk Pembelajaran yang Bersifat Klasikal/Jam'iy/Bersama-sama dan Individu/Munfarid/Privat dalam suatu Kelas Homogen maupun Kelas Heterogen


2. Membaca Buku CFBA/Al-Qur'an Menggunakan Teknik 1 Pada setiap halaman (sekali baca 1 Baris). Jika Kondisi Kelas Homogen, Ustadz/Guru Menuntun Bacaan Buku Jilid CFBA/Al-Qur'an dengan Mentalaqikan kepada Semua Santri/Siswa, Kemudian Semua Santri/Siswa menirukan atau membaca apa yang ditalaqikan oleh Ustadz/Guru.


3. Membaca Buku CFBA/Al-Qur'an Menggunakan Teknik 2 Pada setiap halaman (sekali baca 1 Baris). Jika Kondisi Kelas Homogen, Setiap Santri/Siswa Secara Mandiri dengan Bergiliran membaca setiap Halaman Jilid CFBA/Al-Qur'an (sekali Baca 1 Baris)  dengan Ustadz/Guru Mengoreksi Bacaan Jika ada Kesalahan Bacaan Santri/Murid, Sedangan Santri/Siswa yang Lain Memperhatikan dan Menyimak Bacaan Teman hingga Selesai 1 Halaman.


4. Membaca Buku CFBA/Al-Qur'an Menggunakan Teknik 2 Pada setiap halaman (sekali baca 1 Halaman). Jika Kondisi Kelas Heterogen, Setiap Santri/Siswa Secara Individu/Privat membaca Mandiri setiap Satu Halaman Jilid CFBA/Al-Qur'an, dengan Ustadz/Guru Mengoreksi Bacaan Jika ada Kesalahan Bacaan Santri/Murid dan diberikan Contoh bacaan yang benar. Sedangan Santri/Siswa yang Lain Sambil Menunggu Giliran Baca : Mewarnai/ Menulis/Menghafal/ Memahami Materi Penunjang.


5. Target Baca 1 Halaman Buku Jilid CFBA/Al-Qur'an Per Hari, hingga Khatam pada Pertemuan Ke-1 sampai Pertemuan Ke- 30, untuk Pertemuan ke 31 - 40 digunakan untuk Evaluasi.


6. Alokasi Menggunakan Buku Jilid CFBA/Al-Qur'an selama 75 menit untuk 1 Halaman Satu kali pertemuan dengan 15 Orang Santri/Siswa (Setiap Santri Membaca Rata-Rata selama 5 Menit/Halaman)


c. Langkah-langkah Pembelajaran pada Kelas Homogen dan Kelas Heterogen


1. Langkah-langkah Pembelajaran pada Kelas Homogen ---(Sekolah Formal atau Non Formal : TK-RA/PAUD/SD/SMP/SMA,PT dan TPQ, RW/RT, MADIN, PONPES, MT dan Pengajian) --- Durasi Waktu 95 menit


- Pembukaan : 5 Menit---- (Baca Doa Belajar & Surat Al-fatihah)

- Penggunaan Alat Peraga CFBA : 10 Menit--- (baca 2 Halaman/Hari) 


* Membaca Alat Peraga CFBA/Al-Qur'an Menggunakan Teknik 1 Pada setiap halaman (sekali baca 1 Baris), yakni Ustadz/Guru Menuntun Bacaan Peraga CFBA/Al-Qur'an dengan Mentalaqikan kepada Semua Santri/Siswa, Kemudian Semua Santri/Siswa menirukan atau membaca apa yang ditalaqikan oleh Ustadz/Guru pada Pertemuan Ke-1 sampai Pertemuan Ke- 20 (4 Minggu)


*Membaca Alat Peraga CFBA/Al-Qur'an Menggunakan Teknik 2 Pada setiap halaman Pada Pertemuan Ke-21 sampai Pertemuan Ke-40 (4 Minggu), yakni Santri/Murid membaca Mandiri secara bersama-sama setiap Halaman Peraga CFBA/Al-Qur'an yang Sudah Pernah Dibaca atau ditalaqikan Oleh Ustadz/Guru Sebelumnya dan Ustadz/Guru Mengoreksi Bacaan Jika ada Kesalahan Bacaan Santri/Murid

-Penggunaan Buku Jilid CFBA/Al-Qur'an : 75 Menit--- (baca 1 Halaman/Hari Per Santri/Siswa, @5 m wenit * 15 Santri/Siswa) 


*Membaca Buku CFBA/Al-Qur'an Menggunakan Teknik 2 Pada setiap halaman (sekali baca 1 Baris). Setiap Santri/Siswa Secara Mandiri dengan Bergiliran membaca setiap Halaman Jilid CFBA/Al-Qur'an (sekali Baca 1 Baris)  dengan Ustadz/Guru Mengoreksi Bacaan Jika ada Kesalahan Bacaan Santri/Murid, Sedangan Santri/Siswa yang Lain Memperhatikan dan Menyimak Bacaan Teman hingga Selesai 1 Halaman.

- Penutup/ Doa : 5 Menit --- (Doa Syukur Nikamat, Doa Kafaratul Majlis, Surat Al- Ashar)


2. Langkah-langkah Pembelajaran pada Kelas Heterogen--- (Sekolah Non Formal :  TPQ, RQ/RT, MADIN, PONPES,MT & Pengajian) --- Durasi 110 menit


- Pembukaan : 5 Menit--- (Baca Doa Belajar & Surat Al-fatihah)

- Penggunaan Alat Peraga CFBA : 10 Menit--- (Baca 2 Halaman/Hari)


* Membaca Alat Peraga CFBA/Al-Qur'an Menggunakan Teknik 1 Pada setiap halaman (sekali baca 1 Baris), yakni Ustadz/Guru Menuntun Bacaan Peraga CFBA/Al-Qur'an dengan Mentalaqikan kepada Semua Santri/Siswa, Kemudian Semua Santri/Siswa menirukan atau membaca apa yang ditalaqikan oleh Ustadz/Guru pada Pertemuan Ke-1 sampai Pertemuan Ke- 20 (4 Minggu)


*Membaca Alat Peraga CFBA/Al-Qur'an Menggunakan Teknik 2 Pada setiap halaman Pada Pertemuan Ke-21 sampai Pertemuan Ke-40 (4 Minggu), yakni Santri/Murid membaca Mandiri secara bersama-sama setiap Halaman Peraga CFBA/Al-Qur'an yang Sudah Pernah Dibaca atau ditalaqikan Oleh Ustadz/Guru Sebelumnya dan Ustadz/Guru Mengoreksi Bacaan Jika ada Kesalahan Bacaan Santri/Murid

-Penggunaan Buku Jilid CFBA/Al-Qur'an : 75 Menit--- (baca 1 Halaman/Hari Per Santri/Siswa, @5 m wenit * 15 Santri/Siswa)


*Membaca Buku CFBA/Al-Qur'an Menggunakan Teknik 2 Pada setiap halaman (sekali baca 1 Halaman). Setiap Santri/Siswa Secara Individu/Privat membaca Mandiri setiap Satu Halaman Jilid CFBA/Al-Qur'an, dengan Ustadz/Guru Mengoreksi Bacaan Jika ada Kesalahan Bacaan Santri/Murid dan diberikan Contoh bacaan yang benar. Sedangan Santri/Siswa yang Lain Sambil Menunggu Giliran Baca :

Menebalkan Huruf Hijaiyah/Mewarnai/Menggambar/Menulis Imla'/Menulis Materi Penunjang/Menghafal Materi/Muraja'ah Hafalan Materi atau Al-Qur'an.

- Guru Menjelaskan/Menjabarkan/Menyimpulkan/Memuraja'ah Materi Penunjang : 15 Menit

- Penutup/ Doa : 5 Menit--- (Doa Syukur Nikmat, Doa Kafaratul Majlis, Surat Al- Ashar)


D. PANDUAN ASESMEN (MUNAQASYAH)


1. Pengertian Munaqasyah CFB/Al-Qur'an


Munaqasyah CFB/Al-Qur'an adalah Kegiatan Ujian yang dilakukan oleh Lembaga/Sekolah kepada santri/siswa setelah mengkhatamkan Materi Jilid CFBA/Al-Qur'an tertentu. Adapun Munaqasyah CFB/Al-Qur'an tujuan untuk menguji kemampuan Santri/siswa dalam membaca Jilid CFBA/Al-Qur'an, sebagai tolak ukur keberhasilan dalam pembelajaran Jilid CFBA/Al Qur’an yang dilakukan di sekolah/Lembaga.


2. Jenis-Jenis Munaqasyah CFBA 


a. Munaqasyah Berdasarkan Fungsi


-Munaqasyah Internal Lembaga

Munaqasyah Internal adalah Kegiatan Ujian yang dilakukan oleh Lembaga/Sekolah kepada santri/siswa setelah mengkhatamkan Materi Jilid CFBA tertentu dengan Penguji (Munaqisy) berasal dari Lembaga itu sendiri (Internal Lembaga). Munaqasyah Internal Lembaga dapat dilakukan oleh Kepala Sekolah/Wakasek/Guru di Lembaga Tersebut yang sudah memiliki sertifikat Munaqisy Lembaga. Munaqasyah Internal Lembaga bertujuan untuk mengukur kenaikan Jilid CFBA tertentu yang dilakukan di sekolah/Lembaga Tersebut.


-Munaqasyah Ekstranal Lembaga (Silang)

Munaqasyah Ekstranal Lembaga (Silang) adalah Kegiatan Ujian yang dilakukan oleh Lembaga/Sekolah kepada santri/siswa setelah mengkhatamkan Materi Jilid CFBA tertentu dengan Penguji (Munaqisy) berasal dari Lembaga Lain (Eksternal Lembaga). Munaqasyah Internal dilakukan oleh Kepala Sekolah/Wakasek/Guru dari Lembaga Lain yang sudah memiliki sertifikat Munaqisy Lembaga.Munaqasyah Internal Lembaga bertujuan untuk mengukur kenaikan Jilid CFBA tertentu yang dilakukan di sekolah/Lembaga Tersebut


-Munaqasyah Global

Munaqasyah Global adalah Kegiatan Ujian yang dilakukan oleh Lembaga/Sekolah kepada santri/siswa setelah mengkhatamkan Materi Jilid CFBA tertentu dengan Penguji (Munaqisy) berasal dari Cabang atau Sub Cabang Markaz Masruriyah. Munaqasyah Global dilakukan oleh Munaqisy Tingkat Cabang/Sub Cabang yang sudah memiliki sertifikat Munaqisy Cabang/Sub Cabang. Munaqasyah Global bertujuan untuk mengukur Kemampuan Santri/Siswa dalam membaca Al-Qur'an secara Teori dan praktek dari Makhraj Shifat Huruf, Tajwid dan Gharibnya, Setelah Santri/Siswa Mengkhatamkan Baca Al-Qur'an minimal 2 kali untuk menuju Wisuda Lembaga atau Wisuda Tingkat Cabang (Wilayah Zona Gabungan Kecamatan atau Wilayah Kota/Kabupaten).


b. Munaqasyah Berdasarkan Waktu


- Munaqasyah 2 Bulanan

Munaqasyah Munaqasyah 2 Bulanan dilaksanakan setiap 2 Bulan Sekali yang bertujuan untuk untuk mengukur kenaikan Jilid CFBA, dari Jilid TK-RA/PAUD naik Jilid 1, dari Jilid 1 Naik Jilid 2, dari Jilid 2 ke Kelas Al-Qur'an yang dilakukan di sekolah/Lembaga Tersebut


- Munaqasyah Kelulusan (Wisuda)

Munaqasyah Kelulusan (Wisuda) dilaksanakan pada akhir tahun pembelajaran pada Kelas Akhir atau Kelas Al-Qur'an, yang bertujuan untuk untuk mengukur Kemampuan Santri/Siswa dalam membaca Al-Qur'an secara Teori dan praktek dari Makhraj Shifat Huruf, Tajwid dan Gharibnya, Setelah Santri/Siswa Mengkhatamkan Baca Al-Qur'an minimal 2 kali untuk menentukan kelulusan dan persiapan Wisuda Lembaga atau Wisuda Tingkat Cabang (Wilayah Zona Gabungan Kecamatan atau Wilayah Kota/Kabupaten).


c. Munaqasyah Berdasarkan Bentuk


- Munaqasyah Praktek Baca Jilid CFBA/Al-Qur'an

Munaqasyah Praktek Baca Jilid CFBA/Al-Qur'an adalah Munaqasyah dengan Cara Memberikan Tes Secara Praktek Membaca kepada Santri/Siswa, dengan cara Guru Mengamati, mendengarkan, Mangecek Bacaan  Santri/Siswa kemudian mengisi hasilnya pada Instrumen Test dan Lembar Penilaian.


- Munaqasyah Teori Bacaan Al-Qur'an

Munaqasyah Teori Bacaan Al-Qur'an adalah Munaqasyah dengan Cara Memberikan Tes Secara Teori baik Tes  Lisan maupun tes tertulis kepada Santri/Siswa tentang Teori Bacaan Al-Qur'an meliputi Teori Makhraj Shifat Huruf, Tajwid dan Gharib, dengan cara Guru Mengamati, mendengarkan, Mangoreksi Lembar Jawaban Test Santri/Siswa kemudian mengisi hasilnya pada Instrumen Test dan Lembar Penilaian.


2. Munaqisy CFBA/Al-Qur'an 


Munaqish adalah Seorang Ustadz/Guru yang bertugas melakukan Pengujian terhadap santri/siswa setelah mengkhatamkan Materi Jilid CFBA/Al-Qur'an tertentu, dengan tujuan mengukur keberhasilan dalam pembelajaran,  yakni meliputi Kenaikan Jilid Satu Ke Jilid Berikutnya dan Sampai Kelas Al-Qur'an atau Kelulusan/Wisuda Al-Qur’an pada sebuah sekolah/Lembaga.


Munaqisy CFBA/Al-Qur'an terdiri dari 2 Macam , yaitu : 


- Munaqisy Lembaga 

Munaqish Lembaga adalah Seorang Ustadz/Guru Yang Sudah Memiliki Sertifikat Munaqisy Lembaga,  yang bertugas melakukan Pengujian terhadap santri/siswa setelah mengkhatamkan Materi Jilid CFBA/Al-Qur'an tertentu, dengan tujuan mengukur Kenaikan Jilid Satu Ke Jilid Berikutnya dan Sampai Kelas Al-Qur'an pada sebuah sekolah/Lembaga. 


- Munaqisy Cabang/Sub Cabang

Munaqish Lembaga adalah Seorang Ustadz/Guru Yang Sudah Memiliki Sertifikat Munaqisy Cabang/Sub Cabang,  yang bertugas melakukan Pengujian terhadap santri/siswa setelah mengkhatamkan Praktek dan Teori Bacaaan Al-Qur'an,  dengan tujuan mengukur Kelulusan/Wisuda Al-Qur’an pada sebuah sekolah/Lembaga atau Lembaga Tingkat Cabang (Wilayah Zona Gabungan Kecamatan atau Wilayah Kota/Kabupaten).

*Sertifikat Munaqisy Lembaga didapatkan oleh Ustadz/Guru melalui Diklat Munaqisy yang diadakan oleh Cabang Markaz Masruriyah

*Sertifikat Munaqisy Cabang/Sub Cabang didapatkan oleh Ustadz/Guru melalui Diklat Munaqisy yang diadakan oleh Pusat Markaz Masruriyah


3. Lahn atau Kesalahan


Lahn( اَللَّحْنُ) adalah peristiwa kesalahan di dalam membaca Al-Quran, baik kesalahan ringan atau kesalahan berat. Lahn ada dua macam yaitu : Lahn Jaliy (kesalahan yang berat) dan Lahn Khafiy  (kesalahan ringan).


A. Lahn Jaliy (الْجَلِيِّ اَللَّحْنُ)


Lahn Jaliy (الْجَلِيِّ اَللَّحْنُ), adalah kesalahan berat di dalam membaca pada suatu lafadz dari segi harakat atau pun huruf, baik mengakibatkan perubahan makna maupun tidak. Jika Santri/Siswa terdapat kesalahan membaca pada Lahan Jaly ini, maka dalam penilaian diberikan pengurangan nilai sebanyak 2 Point oleh Munaqisy.


* Perubahan Harakat


Perubahan Harakat yang dimaksud adalah berubahnya suatu harakat menjadi harakat lain, misalnya : اًنْعَمْتَ ((dalam surat Al-Fatihah, bermakna : Engkau (Allah) telah memberi nikmat)) dengan merubah harakat fathah menjadi kasrah dibaca اًنْعَمْتِ ((berubah makna : kamu (orang perempuan)  telah memberi nikmat)),حَمَلَتْ  (dalam surat Al-‘An’am ayat 146 , bermakna : lemak yang melekat) dengan merubah Sukun menjadi harakat Dhammah dibaca حَمَلَتُ  (berubah makna :Lemak yang aku lekatkan) ,  اَلْحَمْدُ لِلَّهِ dengan merubah harakat kasrah menjadi dhammah dibaca اَلْحَمْدُ لِلَّهُ (tidak berubah makna).


* Perubahan Huruf


Perubahan Huruf yang dimaksud adalah berubahnya suatu huruf menjadi huruf lain, misalanya إِيَّاكَ (bermakna : hanya kepada Engkau) dengan merubah huruf alif menjadi huruf ha dibaca هِيَّاكَ (berubah makna : Hai yang di sana) , تَشْكُرُوْنَ (bermakna : Kalian bersyukur) dengan merubah huruf Syin menjadi huruf Sin dibaca تَسْكُرُوْنَ (berubah makna : Kalian Mabuk), يَوْمِ الدِّيْنِ مَلِكِ (bermakna : Yang merajai Hari kiamat) dengan merubah huruf-huruf/kata الدِّيْنِ menjadi huruf-huruf/kata الْقِيَامَةِ dibaca  الْقِيَامَةِ يَوْمِ مَلِكِ (Tidak Berubah makna)


* Selain Lahn Jaly disebutkan di atas, Lahan Jaliy Juga termasuk diantaranya : 


1. Melakukan Waqaf / Washal / Ibtida pada kata/kalimat yang tidak cocok sehingga dapat merusak lafadz atau merusak makna : 

   

- Merusak Lafadz, sebagai contoh : Lafadzh بِسۡمِ dari lafazh بِسۡمِ ٱللَّهِ , maka   

kedua lafazh ini tidak boleh di pisahkan karena berupa kalimat majemuk  atau jumlah Idhafah (Mudhaf-Mudhaf Ilaih).


- Merusak Makna, yakni merusak makna ayat Al-Quran, disebabkan karena  Waqaf (berhenti) pada Tanda La Mamnu'  (ﻻ) di tengah ayat dimana pada tanda ini tidak boleh waqaf kecuali pada Ra'sul Ayat, sebagaimana contoh dalam Surat Al-Anbiya ayat 88 (Mushaf Al-Quran cetakan Kudus-Jawa Tengah-Indonesia).


- Membaca Washal pada tanda Waqaf Mim Lazim  م , dimana pada tanda ini   harus berhenti.


-Membaca Washal pada tanda Waqaf Mu'anaqah, dimana harus berhenti   pada salah satu tanda ini.


-Membaca Washal pada tanda Waqaf Saktah Wajib  ﺳﮑﺘﻪ/س , dimana pada  tanda ini harus berhenti sejenak tanpa mengambil nafas selama 1 alif.


- Melakukan Ibtida' pada lafadz atau kalimat yang salah, seperti ibtida pada Mudhaf Ilaih (kata kedua atau ketiga dari kata yang disandarkan) contoh  pada lafadz    حَمّالَةَ الْحَطَبِ   ,  ibtida dari الْحَطَبِ   itu tidak  diperbolehkan karena lafadz belum sempurna 


-Tidak tepat melakukan Ibtida pada Kalimat yang diawali Hamzah Washal ; salah membaca Harakat Fathah, Kasrah atau Dhamahnya

 

2. Membaca Awal Surat At-Taubah dengan Basmalah, karena ini diharamkan 


3. Membaca Washal Akhir Surat dengan Awal Surat, Lalu Waqaf, dilanjut membaca Awal Surat, karena ini diharamkan 


B. Lahn Khafiy (اَللَّحْنُ الْخَفِيُّ)


Lahn Khafiy (اَللَّحْنُ الْخَفِيُّ), adalah kesalahan ringan di dalam membaca suatu lafadzh yang tidak mengakibatkan berubahnya makna. Kesalahan jenis ini hanya diketahui oleh orang yang mengerti/ahliI lmuTajwid, sedangkan orang awam tidak mengetahuinya. Misalkan tidak membaca idhar, idgham bighunnah/bilaghunnah, ikhfa, iqlab dan tidak memperhatikan hukum-hukum tajwid yang lain ketika membaca Al-Quran. Seperti Makhraj-makhraj huruf, Shifat-Shifat Huruf , Waqaf, Hukum Mad dan Gharib. Jika Santri/Siswa terdapat kesalahan membaca pada Lahan Khafiy ini, maka dalam penilaian diberikan pengurangan nilai sebanyak 1 Point oleh  Munaqisy.


Adapun contoh secara rinci, diantara kesalahan yang termasuk Lahn Khafiy adalah :


1. Membaca Idhar Halqi, Idhar Syafawi, Idhar Muthlak, dan Idhar Qamariyah dengan Tawalud (memantul) dan dengan dengung seperti bacaan ghunnah.

2. Membaca Idgham Bighunnah tanpa dengung atau kurang memanjagkan Ghunnah/dengung 

3. Membaca Idgham Bilaghunnah dengan berdengung 

4. Membaca Ikhfa tanpa dengung atau kurang memanjagkan dengung baik pada ikhfa  haqiqi maupun ikhfa syafawi

5. Membaca Iqlab masih terdengar jelas suara Nun Sukun, tanpa dengung atau kurang memanjagkan dengung 

6. Membaca huruf Qalqalah tidak memantul 

7. MembacaTawalud Setiap huruf selain Huruf Qalqalah

8. Membaca Huruf tidak menerapkan shifat-shifat huruf, misal : tidak menerapakan sifat Istithalah pada huruf Dhad

9. Membaca Huruf sedikit keluar dari makhrajnya, misal Makhraj Jim pada ujung lidah

10. Membaca Ra Tafhim/Tarqiq kurang tepat

11. Mengambil Nafas (Tanaffus) ditengah bacaan yang tidak ada tanda  waqaf dan tidak Ibtida (memulai bacaan setelah berhenti 

13. Keasalahan membaca Bacaan Gharib seperti Imalah, Isymam, Tashil, Iltiqa’ussakinaini, Nun Wiqayah, dll. 

14. Menggetarkan (Takrir) Huruf Ra secara berlebihan karena Makhraj & Shifatnya yang Kurang Tepat

14. Menebalkan (Tafkhim/Taghlidzh) suara huruf Lam tidak pada  tempatnya

15. Menggetar kan suara secara berlebihan pada mad dan ghunnah 

16. Menambah atau mengurangi ukuran mad suatu bacaan (selain mad  asli/mad thabi’i) 

17. Mengabaikan ghunnah pada bacaan yang seharusnya dibaca ghunnah, menambah atau Mengurangi ukuran ghunnah suatu bacaan 

18. Melafalkan harakat secara tidak jelas. Misalnya, mengucapkan dhammah yang cenderung bunyinya ke arah fathah atau mengucapkan kasrah yang cenderung bunyinya kearah fathah (Imalah Bukan Pada Tempatnya) 

19. Melafalkan Bacaan Imalah, Isymam, Raum, Iltiqaus-Sakinain, Nun Wiqayah, Tashil, Saktah, Ibdal, Shifrun Mustadir, Shifrun Mustathil, dan Bacaan-Bacaan Gharib lainnya dengan pelafalan yang kurang tepat dari kaidahnya (Bab Gharib)

20. Tidak menyamakan ukuran panjang Mad Wajib Muttashil dan Mad Jaiz munfashil ketika dibaca pada saat bersamaan , sebagai missal ; Mad Wajib muttashil dibaca 4 harakat, tetapi Mad Wajib Jaiz Munfashil dibaca 5 harakat, harusnya jika Mad Wajib muttashil dibaca 4 harakat maka Mad Jaiz Munfashil dibaca 4 harakat. 

21. Tidak Konsisten dalam membaca Ukuran Mad Wajib Muttashil, Mad JaizMunfashil, Mad Aridl Lissukun ketika dibaca pada saat bersamaan, sebagai missal ; Mad Wajib Muttashil dibaca 4 harakat dan terkadang 5 harakat, Mad Jaiz Munfashil dibaca 4 harakat dan terkadang 5 harakat, Mad Aridl Lissukundibaca 2 harakat, terkadang 4 harakat dan terkadang 6 harakat, harusnya dipilih salah satu ukuran panjang yang kosisten, karena menjaga Konsistensi bacaan adalah sebuah keniscayaan. 

22. Tidak Konsisten dalam menempatkan “Maratibul Qira’ah” yaitu  yaitu Tahqiq, hadr, dan tadwir .

-Tahqiq, yaitu membaca Al Quran dengan lambat dan tenang

- Hadr , yaitu membaca dengan cepat

- Tadwir, yaitu tingkatan pertengahan antara bacaan yang lambat dan pelan, yakni bacaan tahqiiq dan bacaan yang cepat (bacaan hadr).

Semua “Maratibul Qira’ah” tetap memperhatikan hukum-hukum tajwid.


4. Langkah-Langkah Munaqasyah 


a. Langkah-Langkah Munaqasyah Munaqasyah Pada Kelas Jilid TK-RA/PAUD CFBA


- Ustadz/Guru menyiapkan Materi dan Instrumen Munaqasyah, Berupa Lembar Test Munaqasyah/Halaman Jilid CFBA Munaqasyah dan Lembar Penilaian Munaqasyah Jilid TK-RA/PAUD CFBA

- Materi Munaqasyah diambil dari 5 Halaman terakhir Jilid TK-RA/PAUD CFBA secara Random (Acak, atau bisa dibuat khusus oleh Ustadz/Guru/Lembaga mengacu pada 5 halaman terakhir tersebut

- Santri Membaca Huruf/Kata pada Lembar Munaqasyah yang ditunjuk oleh ustadz/Guru, sambil Guru Memperhatikan/Mengamati bacaan Santri/Siswa

- Ustadz/Guru mencatat pengurangan Point nilai, jika ada Lahan/Kesalahan Bacaan Santri/siswa pada lembar instrumen penilaian Munaqasyah

- Lahn/Kesalahan Baca Santri/Siswa yang Berat (Lahn Jaliy), Seperi Salah Baca Huruf, Huruf yang tertukar, Huruf yang dibaca panjang, salah harakat , tidak bisa baca, maka diberi pengurangan 2 Point

- Lahn/Kesalahan Baca Santri/Siswa yang Ringan (Lahn Khafiy), Seperti Makhraj huruf yg sedikit kurang tepat dan Shifat Huruf yang kurang tepat, maka diberi pengurangan 1 Point

- Kesalahan Baca Huruf/Kalimat yang tidak teliti atau sedikit dibantu oleh Munaqisy, kemudian santri/siswa diminta mengulang membaca ternyata benar, maka tidak ada pengurangan Point.

- Ustadz/Guru merekap Hasil Nilai Munaqasyah Santri/Siswa dengan menjumlah total Point Nilai. Santri/Siswa dinyatakan Lulus/Naik Jilid jika Minimal Total Point nilai mencapai 85 dengan predikat B+.


b. Langkah-Langkah Munaqasyah Munaqasyah Pada Kelas Jilid 1 & 2 CFBA


- Ustadz/Guru menyiapkan Materi dan Instrumen Munaqasyah, Berupa Lembar Test Munaqasyah/Halaman Jilid CFBA Munaqasyah dan Lembar Penilaian Munaqasyah Jilid 1 atau Jilid 2 CFBA

- Materi Munaqasyah diambil dari 5 Halaman terakhir Jilid 1 & 2 CFBA secara Random (Acak, atau bisa dibuat khusus oleh Ustadz/Guru/Lembaga mengacu pada 5 halaman terakhir tersebut

- Santri Membaca Huruf/Kalimat pada Lembar Munaqasyah yang ditunjuk oleh ustadz/Guru, sambil Guru Memperhatikan/Mengamati bacaan Santri/Siswa

- Ustadz/Guru mencatat pengurangan Point nilai, jika ada Lahn/Kesalahan Bacaan Santri/siswa pada lembar instrumen penilaian Munaqasyah

- Lahn/Kesalahan Baca Santri/Siswa yang Berat (Lahn Jaliy), Seperi Salah Baca Huruf, Huruf yang tertukar, salah harakat , tidak bisa baca Kata/kalimat , Panjang & Pendek Huruf, maka diberi pengurangan 2 Point

- Lahn/Kesalahan Baca Santri/Siswa yang Ringan (Lahn Khafiy), Seperti Makhraj huruf yg sedikit kurang tepat dan Shifat Huruf yang kurang tepat, Hukum Bacaan Tajwid, Hukum Bacaan Ahkamul Mad, Tanaffus, maka diberi pengurangan 1 Point

- Kesalahan Baca Huruf/Kalimat yang tidak teliti atau sedikit dibantu oleh Munaqisy, kemudian santri/siswa diminta mengulang membaca ternyata benar, maka tidak ada pengurangan Point.

- Ustadz/Guru merekap Hasil Nilai Munaqasyah Santri/Siswa dengan menjumlah total Point Nilai. Santri/Siswa dinyatakan Lulus/Naik Jilid jika Minimal Total Point nilai mencapai 85 dengan predikat B+.


c. Langkah-Langkah Munaqasyah Munaqasyah Pada Kelas Al-Qur'an CFBA


- Ustadz/Guru menyiapkan Materi dan Instrumen Munaqasyah, Berupa Lembar Test Munaqasyah/Halaman Mushaf Al-Qur'an Munaqasyah dan Lembar Penilaian Munaqasyah Al-Qur'an 

- Materi Munaqasyah diambil dari 1 Halaman  Mushaf Al-Qur'an secara Random (Acak) yang Asing dibaca oleh Santri/Siswa, ditambah Lembar Materi Munaqasyah Bacaan Gharib yang Khusus dibuat oleh Ustadz/Guru/Lembaga.

- Santri Membaca Huruf/Kalimat pada Lembar Munaqasyah yang ditunjuk oleh ustadz/Guru, sambil Guru Memperhatikan/Mengamati bacaan Santri/Siswa

- Ustadz/Guru mencatat pengurangan Point nilai, jika ada Lahn/Kesalahan Bacaan Santri/siswa pada lembar instrumen penilaian Munaqasyah

- Lahn/Kesalahan Baca Santri/Siswa yang Berat (Lahn Jaliy), Seperi Salah Baca Huruf, Huruf yang tertukar, salah harakat , tidak bisa baca Kata/kalimat/Ayat , Panjang & Pendek Huruf, Tanaffus dan Waqaf Ibtida/Tanda Waqaf  yang kurang tepat maka diberi pengurangan 2 Point

- Lahn/Kesalahan Baca Santri/Siswa yang Ringan (Lahn Khafiy), Seperti Makhraj huruf yg sedikit kurang tepat dan Shifat Huruf yang kurang tepat, Hukum Bacaan Tajwid, Hukum Bacaan Ahkamul Mad dan Bacaan Gharib,  maka diberi pengurangan 1 Point

- Kesalahan Baca Huruf/Kalimat yang tidak teliti atau sedikit dibantu oleh Munaqisy, kemudian santri/siswa diminta mengulang membaca ternyata benar, maka tidak ada pengurangan Point.

- Ustadz/Guru merekap Hasil Nilai Munaqasyah Santri/Siswa dengan menjumlah total Point Nilai. Santri/Siswa dinyatakan Lulus/Naik Jilid jika Minimal Total Point nilai mencapai 90 dengan predikat A.


E. PANDUAN LAPORAN HASIL BELAJAR SANTRI/SISWA (Raport)


Laporan Hasil Belajar Santri/Siswa (Raport) CFBA/Al-Qur'an adalah  dokumen yang berisi catatan nilai sebagai hasil belajar CFBA/Al-Qur'an santri/siswa setelah diadakan Munaqasyah/Ujian pada kurun waktu tertentu sebagai penghubung antara lembaga/sekolah dengan orang tua santri untuk mengetahui Prestasi Belajar Putra Putrinya.


Laporan Hasil Belajar Santri/Siswa (Raport) CFBA/Al-Qur'an diberikan setiap 2 Bulan Sekali atau direkap dalam satu semester (6 Bulan) sekali mengikuti Kurikulum Satuan Pendidikan/Sekolah.


1. Laporan Hasil Belajar Santri/Siswa Jilid TK-RA/PAUD CFBA


Laporan Hasil Belajar Santri/Siswa Jilid TK-RA/PAUD CFBA berisi tentang : Materi Muru'atul Huruf, Muru'atul Kalimat, Makhraj & Shifat Huruf, Panjang Pendek Huruf dan Kelancaran Membaca, Point Nilai masing masing Materi dengan Angka dan Predikat , Jumlah Total Point Nilai Materi, Rata-Rata Nilai Materi dan Catatan Perkembangan Santri/Siswa (Koreksi Bacaan).


2. Laporan Hasil Belajar Santri/Siswa Jilid 1 & 2 CFBA


Laporan Hasil Belajar Santri/Siswa Jilid 1 & 2 CFBA berisi tentang : Materi Muru'atul Huruf, Muru'atul Kalimat, Mura'atul Ayat,  Makhraj & Shifat Huruf, Panjang Pendek Huruf, Kelancaran Membaca, Ahkamul Huruf, Ahkamul Mad, Waqaf & Ibtida,  Lagu, Point Nilai masing masing Materi dengan Angka dan Predikat, Jumlah Total Point Nilai Materi, Rata-Rata Nilai Materi dan Catatan Perkembangan Santri/Siswa (Koreksi Bacaan).


3. Laporan Hasil Belajar Santri/Siswa Al-Qur'an


Laporan Hasil Belajar Santri/Siswa Al-Qur'an CFBA berisi tentang : Materi Muru'atul Huruf, Muru'atul Kalimat, Mura'atul Ayat, Makhraj & Shifat Huruf, Panjang Pendek Huruf, Kelancaran Membaca, Ahkamul Huruf, Ahkamul Mad, Waqaf & Ibtida, Gharib, Lagu, Point Nilai masing masing Materi dengan Angka dan Predikat, Jumlah Total Point Nilai Materi, Rata-Rata Nilai Materi dan Catatan Perkembangan Santri/Siswa (Koreksi Bacaan).


4. Laporan Hasil Belajar Santri/Siswa untuk Ijazah/Syahadah Kelulusan (Transkip Nila Syahadah)


Laporan Hasil Belajar Santri/Siswa untuk Ijazah/Syahadah Kelulusan berisi tentang : Makhraj & Shifat Huruf, Tajwid  (Ahkamul Huruf, Ahkamul Mad, Waqaf & Ibtida) , Gharib, Lagu, Point Nilai masing masing Materi dengan Angka dan Predikat, Jumlah Total Point Nilai Materi, Rata-Rata Nilai Materi, Catatan Perkembangan Santri/Siswa (Koreksi Bacaan).


E. ADAB PEMBELAJARAN CFBA


1. Adab Ustadz/Guru Masruriyah 


-Beriman & Bertaqwa Kepada Allah SWT, Yakni menjalankan Perintah Allah SWT baik yang Wajib maupun yang sunah dan menjauhi larangan Allah baik yang haram maupun yang subhat

- Memiliki Niat Ikhlas untuk mengajarkan Al-Qur'an

- Istiqamah Bermunajat kepada Allah SWT dengan menjalankan Qimulail walaupun 2 Raka'at + 1 Witir

- Istiqamah Membaca Al-Qur'an Walaupun Satu Halaman Mushaf Setiap Hari

- Istiqamah Mengajarkan Al-Qur'an kepada Orang lain (Santri/Siswa/Jamaah) walaupun 1 orang yang diajar.

- Menjalankan 4 Semboyan *Jadi Guru SEnAnG*, yakni Guru yang : SE = Semangat, Energik, An = Antusias dan G = Gembira 


a. *Guru Semangat* : Guru Harus semangat Belajar/ Upgrade Ilmu dan Semangat mengajar yang didasari profesionalisme dan ikhlas

b. *Guru Energik* : Guru Harus banyak bergerak/harkah/Berorganisasi, karena harakah adalah berkah dan bermanfaat untuk orang lain

c. *Guru Antusias* : Guru harus terus belajar untuk mengupgrade ilmu khususnya Ilmu Al-Qur'an dan terbuka menerima kemajuan Zaman, dan hal hal baru yg positif, Seperti IT, Metode belajar dll

d. *Guru Gembira* : Guru Harus menyenangkan baik Performa, Metode, Model, Strategi maupun Gaya Mengajarnya , karena belajar yang menyengkan akan mudah dipahami santri/siswa

- Selalu Belajar Untuk meningkatkan Profesionalisme Guru Al-Qur'an/Guru Tahsinul Qur'an dengan mengikuti Pengajian/Perkuliahan yang diadakan oleh Markaz Masruriyah berupa Talaqi dan Musyafahah Bacaan Al-Qur'an, Ilmu Tajwid & Gharib dan seterusnya pada tingkat selanjutnya (Minimal seminggu sekali)

- Bila memungkinkan bisa Bertalaqi dengan Guru Sepuh / Guru Muda yang memiliki sanad Al Qur'an yang menyambung Kepada Nabi Muhammad SAW 

- Selalu mengikuti kegiatan shilaturahim & Pengajian Guru yang tergabung dalam  Pertemuan Bulanan : Mengaji dan Talaqi Al-Qur'an Bersama (MTQB) Guru Masruriyah.

- Selalu Bersikap Tawadhu (Rendah Hati), tidak mengunggulkan diri dan merasa lebih baik, lebih hebat atau lebih pintar dari Guru/Orang lain

- Selalu Berterima Kasih atas Jasa Guru-Guru yang telah mengajarkannya sebelumnya, Karena atas jasa beliau-beliau seorang Guru dapat  mencapai pada posisi yang baik sekarang.

- Tidak menunjukan sikap paling unggul atas Metode Yang sekarang digunakan dangan Merendahkan atau menganggap remeh metode lain, karena semua metode baca Al-Qur'an itu baik dan punya keunggulan tersendiri untuk mengantarkan santri mampu membaca Al-Qur'an.

- Bersikap Sopan  dan Santun dalam Perbuatan maupun bertutur kata kepada Orang Lain (Ustadz/Guru Lain, Orang Tua Santri/Siswa dan Santri/Siswa)

- Bersikap lemah lembut, mendidik dengan hati , bersikap adil , tidak melakukan kekerasan secara Verbal (Kata-Kata Merendahkan atau Menyakitkan) dan Tidak melakukan Kekerasan secara fisik (dengan memukul)  terhadap Santri/siswa.


2. Adab Santri/Murid Masruriyah 


- Menganggap Ustadz/Guru Sama Halnya Orang Tua sendiri di Rumah

- Bersikap Hormat dan Tawadhu terhadap Ustadz/Guru Dengan Sepenuh Hati/Jiwa 

- Tidak Mengaggap Ustadz/Guru seperti Teman Bermain

- Duduk dengan Tertib pada Bangku yang telah tersedia dan tidak berpindah pindah-pindah tempat duduk (Mondar-Mandir)

- Tidak sambil Bermain Saat Belajar/ Mengaji, penuh dengan keseriusan dan Fokus agar materi yang disampaikan guru dapat dipahami

- Jangan Berbisik Dengan Teman Ketika Guru Menjelaskan Materi dan Jangan Berpaling Terhadapnya (Tidak Memperhatikan)

- Sabar dan Tertib menunggu giliran Mengaji/Membaca Jilid CFBA/Al-Qur'an 

- Memperhatikan dan Mendengarkan Teman saat mendapat giliran Membaca Jilid CFBA/Al-Qur'an

- Tunduk dan Patuh atas Perintah Guru/Ustadz, selagi perintah itu baik

-Apabila Berjumpa Guru di luar Sekolah Hendaklah Memberi Salam Dahulu dan Bersikap Tawadhu

- Bersalaman Dengan Ustadz/Guru dengan Bercium Tangan

- Tidak Menyakiti Guru dengan Ucapan maupun perbuatan 

- Apa Bila Guru Berdiri santri ikut Berdiri , Apabila guru duduk santri ikut duduk dan Badan Membungkuk jika dihadapan Ustadz/Guru

-Janganlah Banyak Berbicara, Sebelum Guru Bertanya  dan Meminta Ijin Dahulu Sebelum Bertanya kepada Guru 

-Berprasangka Baik Pada Ustadz/Guru Agar Mendapatkan Ridhanya karena Menjadi Syarat Manfaat Ilmu , Harus Mendapat Ridha Guru

Minggu, 14 April 2024

PROFIL PENULIS METODE MASRURIYAH & PENDIRI MARKAZ MASRURIYAH

*PROFIL PENULIS METODE MASRURIYAH & PENDIRI MARKAZ MASRURIYAH*


*Tolani M.Pd.* alias *Ahmad Tolani* merupakan anak pertama dari empat bersaudara pasangan Bapak Rasmo dan ibu Ma'rifah lahir pada tanggal 06 April 1983 di Tegal perbatasan dengan kota Pemalang. Masa kecilnya dihabiskan untuk bermain, belajar dan mengaji. Ia mulai menimba ilmu agama di MDA Miftahul Anwar Kedeungkelor - Warureja - Tegal asuhan Kyai Majidin (th. 1995-1999) dan dilanjutkan di Pondok Pesantren Salafiyah Kauman Pemalang asuhan K. H Sya'ban Zuhdi (lulus tahun 2003) dan menjadi santri kalong Pondok Pesantren Al-Hikmah-Benda Sirampog/Bumiayu-Brebes asuhan K.H. Masruri Abdul Mughni (th. 2000- 2004). Selepas SMA di MAN Pemalang, ia melanjutkan perjalanan hidup dan pendidikannya di STAI Sukabumi (lulus D2 tahun 2006), di STIT SIFA Bogor (lulus S1 Pendidikan Agama Islam tahun 2009) dan sambil mengajar ngaji di majelis ilmu Masjid An-Nuur BDB 2 Cibinong serta mengajar di SMP PGRI Karadenan Cibinong, SMP Triple J Citereup dan SMP Plus Muda Prakarya Cibinong.  Ia melanjutkan pendidikannya di universitas PGRI unindra Jakarta, mengambil jurusan pendidikan selama 2 tahun (lulus S2 tahun 2013) dan Menjadi Dosen Tahsinul Qur'an di STIT SIFA tahun 2023.


Kecintaannya pada Ilmu Agama dan Alqur'an ia kembangkan dengan selalu mengikuti ta'lim, pelatihan dan mempelajari berbagai metode baca Alquran, termasuk mengikuti TOT untuk salah satu metode membaca Alquran tertentu dan menjadi seorang Trainer Metode Baca Al-Qur'an, hingga akhirnya ia mengikuti pendidikan kader ulama (PKU) angkatan X yang diselenggarakan oleh Majelis ulama Indonesia (MUI) kabupaten Bogor yang lulus dengan predikat Cumlaude. Sampai saat ini ia aktif dakwah di tengah masyarakat yang tergabung dalam wadah Da'i LPKPU MUI Kab.  Bogor &  Da'i DMI Kab. Bogor.


Adapun Sanad- Sanad Guru Al-Qur'an baik secara Ilmu Tajwid dan Talaqinya yang ia dapatkan yaitu dari : DR. K.H. Ahmad Fathoni, M.A (Penulis Metode Maisura) pengasih Ponpes IIQ Jakarta sanad ke 33 , K.H. Muhammad Fikri Hasbi pengasuh Ponpes Darul Hasbi Jakarta Barat sanad ke 35 dan Ust Futut Bimessa pengusuh Rumah Tahfidz Cahaya Al-Qur'an Cibinong sanad ke 34, Ust Muhammad Laili Al-Fadli pengasuh Ponpes MUQRI Depok, Abah Mubakir Warureja Tegal, Kyai Ghozali Suradadi Tegal, K.H Dzulhilmi Ghazali Surabaya dan K.H Ali Mua'fa Surabaya.


Sehari-harinya selalu sibuk mengajar dan berdakwah, ia juga menulis berbagai buku, selain buku *Metode Tajwid & Gharib Metode Masruriyah*, ia menulis diantaranya buku *Matode Cepat Fasih Baca Al-Qur'an (CFBA) Masruriyah*, buku *Metode Senandung Materi Agama Dasar (SMAD) Masruriyah*, Buku *Metode Matematika Religi* dan buku Pesan Langit. Ahmad Tolani menikah dengan seorang wanita putri seorang Kyai yang bernama Solehah binti Kyai Subechie pada tahun 2012 dan dikaruniai 4 orang anak : Hanin, Hanan, Habib dan Hanun.






Kamis, 25 Mei 2023

SELAYANG PANDANG Buku Pembelajaran Tahsinul Qur'an Bersanad "METODE MASRURIYAH" Metode Terkini Senandung Tajwid & Gharib


SELAYANG PANDANG Buku Pembelajaran Tahsinul Qur'an Bersanad "METODE MASRURIYAH" Metode Terkini Senandung Tajwid & Gharib

Penemu dan Penulis Metode Masruriyah adalah : *Tolani alias Ahmad Tolani, M.Pd* alias Muhammad Lalan , Lahir di Tegal, 06 April 1983 (Biografi Lengkap ada di Halaman Terakhir Buku Metode Masruriyah)
*1. Definisi Metode Masruriyah Secara Umum dan Secara Rinci*

Metode Masruriyah yang sudah ber- ISBN dengan nomor : 978-623-09-3961-7 atas Hak Milik dan Hak Cipta Penulis (Tolani / Ahmad Tolani, M.
Pd) dengan nomor Hak Cipta Dirjen Kekayaan Intelektual Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia : 000592702 dan dikembangkan oleh "Markaz Masruriyah" dibawah Naungan "Yayasan Masruriyah Salafiyah Bogor", memiliki pengertian sebagai berikut :
a . Definisi Metode Masruiyah Secara Umum : adalah Metode Terkini Pembeljaran Ilmu Tajwid & Gharib dengan Senandung yang Mudah dan Menyenangkan untuk Semua Kalangan
b. Definisi Metode Masruiyah Secara Rinci : Metode Masruriyah memiliki 2 Makna yakni secara Filosofis dan Historis.
"Secara Filosofis"- Metode Masruriyah dari segi bahasa Arab (Ilmu Nahwu) diambil dari Kata/Isim Maf'ul yang dinisbati (disifati) yakni Masruriyyah yang Berarti Sesuatu yang disenangkan atau Menyenangkan. Pembelajaran Tajwid & Gharib yang menyenangkan salah Satunya adalah dengan cara Menggabungkan Otak Kiri dan Otak Kanan Secara Seimbang yakni Dengan Rangkuman Materi Tajwid & Gharib yang disyairkan atau dinadzhomkan kemudian disenandungkan dengan berbagai Macam Lagu Klasik/Modern Islami yang mengikuti Baharnya (Bingkai/Rumus Syair) sehingga Pembelajaran Lebih Hidup, Asyik dan Menyenangkan.
"Secara Historis"- Metode Masruriyah diambil dari Nama Guru Penulis yakni K.H. Masruri Abdul Mughni (Alm, Wafat di Madinah) Pengasuh Ponpes AL-HIKMAH 2 Benda Sirampog Kab.Brebes Jawa Tengah. Pengambilan Nama Masruriyah ini adalah samata-mata untuk Tabarukan (Mengambil Berkah) Kepada Guru Kami yakni K.H. Masruri Abdul Mughni.
Maksud Penulis adalah Dengan Harapan siapa saja yang mempelajari & mengajarkan Metode Masruriyah maka akan diberikan Kesenangan, Kemudahan dan Ridha serta Berkah melalui Guru-Guru Kita.
*2. Sejarah Metode Masruriyah*
Metode Masruriyah yang diambil dari Nama Guru Penulis yakni K.H. Masruri Abdul Mughni Tersusun Secara Bertahap dari Tahun 2008, dari Rangkuman-Rangkuman bentuk Syair yang ditulis di atas kertas Hvs untuk Pembelajaran/Pengajian Santri TPQ AN-NUUR Perum.BDB 2 Cibinong Kab.Bogor dan Mengajar Privat Ngaji di Perumahan Tersebut.
Seiring Berjalannya Waktu Penulis terus meningkatkan Keilmuannya dibidang Ilmu Tajwid & Gharib sehingga pada tahun 2016 dibuat Modul Buku Senandung Tajwid & Gharib untuk Mengajarkan Di Sebuah Lembaga Perkuliahan Non Formal Kelas Tahsin Al-Qur'an.
Kemudian Pada Tahun 2018 tepatnya Bulan Juli 2018 Launching Pertama kali dengan kondisi seadanya di Sebuah Sekolah Formal di Tebet Jakarta Selatan : SDIT HARAPAN UMAT JAKARTA melalui Lembaga Al-falah Center Jakarta.
Perbaikan dan Penyempurnaan terus Berlanjut hingga tepatnya tanggal 26 Desember 2018 disusun menjadi Sebuah Buku yang Kami beri Nama : "Metode Masruriyah".
Metode Masruriyah terus mengalami perkembangan dan Kemajuan sehingga telah diadakan Pelatihan-pelatihan/Diklat-Diklat/Dauroh-Dauroh yang dilaksanakan di Wilayah JABODETABEK bahkan di Luar Pulau Jawa secara Nasional dan telah diterapkan di Pendidikan Formal maupun Non Formal, dari TPQ/Pengajian hingga Majelis Ta'lim (MT) dan Dari PAUD/TK hingga Perguruan Tinggi (PT/Kampus Perkuliahan)
Kemudian Metode Masruriyah Berkembang Sampai dengan saat ini memiliki 3 Pola Pembelajaran Untuk Para Guru/Umum :
a. Pola Pembelajaran 1 Hari, Yakni Pola Pembelajaran Metode Masruriyah dengan Mengkhatamkan Syair Senandung Tajwid & Gharib , dengan Penjelasan yang Esensial kemudian diberikan Ijazah untuk mengajarkan Kembali Disertai Setrategi Pembelajaran Tanya Jawab Tajwid & Gharib Metode Masruriyah
b. Pola Pembelajaran 2 Hari, Yakni Pola Pembelajaran Metode Masruriyah dengan Mengkhatamkan Syair Senandung Tajwid & Gharib , dengan Penjelasan yang Lengkap hingga 8 Bab Materi, Pengijazahan& Talaqi Musyafahah Al-Fatihah Bersanad, Pengsyahadahan & Talaqi Musyafahah Makhraj & Shifat huruf dari Alif - Ya, Pengsyahadahan Tajwid & Gharib, Micro Teaching / Strategi Mengajar Tanya Jawab Metode Masruriyah, Pengsyahadahan Guru Tahsinul Qur'an Metode Masruriyah
c. Pola Pembelajaran Selama 16 Kali Pertemuan (4 Bulan), Yakni Pola Pembelajaran/Pengajian/Perkuliahan Metode Masruriyah dengan Mengkhatamkan Syair Senandung Tajwid & Gharib , dengan Penjelasan yang Lengkap hingga 8 Bab Materi Tajwid & Gharib, Pengijazahan& Talaqi Musyafahah Al-Fatihah Bersanad, Pengsyahadahan & Talaqi Musyafahah Makhraj & Shifat huruf dari Alif sampai Ya, Pengsyahadahan Tajwid & Gharib, Micro Teaching / Strategi Mengajar Tanya Jawab Metode Masruriyah, Pengsyahadahan Guru Tahsinul Qur'an Metode Masruriyah. Pola ini ditempuh selama +- 16 Pertemuan (4 SKS), yang ditutup adanya prosesi Wisuda setelah Lulus mengikut Munaqasyah/Ujian Metode Masruriyah
*3. Langkah-langkah dan Tahapan-tahapan Metode Masruriyah 😘
#Langkah Langkah Pemahaman Metode Masruriyah
a. Langkah Senandung : Materi Disenandungkan dengan Lagu yang Susuai Baharnya. Langkah ini adalah menjadi Pembiasaan Senandung Materi untuk Anak Usia PAUD/TK hingga SD/MI kelas 3
b. Langkah Kaidah : Materi Kaidah yang diambil Dari Senandung yang menjelaskan secara Pokok dari Maksud Senandung, Langkah ini adalah menjadi Pembiasaan Materi untuk Usia SD/MI kelas 4 hingga Usia Perguruan Tinggi/Dewasa
c. Langkah Penjelasan : Materi yang menjelaskan/Mansyarahi Senandung/Kaidah secara Terperinci berikut Referensi Kitab Klasik (Kuning) maupun Kitab Modern (Konteporer) Tajawid. Langkah ini adalah menjadi Pembiasaan Materi untuk Usia SD/MI kelas SMP hingga Usia Perguruan Tinggi/Dewasa
d. Langkah Praktek Ilmu Tajwid & Bacaan : Yakni Praktek Pembiasaan Tanya Jawab Tajwid & Ghorib disertai Contoh Bacaan dan Dasar Senandungnya.
#Tahapan Pembelajaran Metode Masruriyah
a. Menuntun : Guru Menuntun/ Mencontohkan Syair Senandung dengan Lagu Tiap Materi atau Sub Materi Kemudian Diikuti Oleh Murid/Santri
b. Membiasakan : Syair Senandung dibaca menjadi Pembiasaan secara Klasikal (Jami'i/Bersama) Gabungan Antar Kelas Sebelum masuk Kelas Masing-Masing.
d. Menghafal : Setelah Terbiasa dengan Membaca Senandung Tajwid barulah Mulai Menghafal Syair-Syairnya dengan Hafal Serasa tidak Menghafal Rangkuman Materi Tersebut.
e. Memahami : Setelah Hafal Senandung Materi Tajwid & Gharib dengan Lancar, Mulai Memahami Materi Tajwid yang dijelaskan Secara Terperinci Maknanya ditunjang Referensi Kitab Klasik (Kuning) maupun Kitab Modern (Konteporer) Tajawid.
f. Menerapkan/Mempraktikkan :
Setelah menguasai Materi Secara Teori , kemudian dipraktekkan dengan Tanya Jawab ilmu Tajwid & Gharib Jawab Tajwid & Ghorib disertai Contoh Bacaan dan Dasar Senandungnya secara Bersama samaa / Jami'i
g. Mentalaqi dengan Musyafahah:
Setelah Mempraktekkan Bacaan Secara Berama-sama dilanjutkan Talaqi secara Individu dengan Musyafahah agar menghasilkan Bacaan Yang Standar Kualitas Unggul (Nilai A/Mumtaz) secara Tuntas
h. Pengsyahadahan : Memberikan Munaqasyah Ilmu Tajwid & Gharib Secara Teori dan Praktek disertai Microteaching
#Program Kelas Metode Masruriyah untuk Guru/Umum :
*1.PROGRAM KELAS WUSTHO*
a. Khatam Buku Materi Tajwid & Gharib Masruriyah, disertai Senandung ,Kaidah dan Penjelasan Secara Teori & Prakrek (8 Bab),
-Bab Makharj Huruf
-Shifat Huruf
-Bab Ahkamul Huruf
-Bab Ahkamul Mad
-Bab Bacaan Gharib/Musykilat
-Bab Waqaf & Ibtida'
-Bab Kaidah Ta'awudzh, Basamallah, Surat
-Bab Lahn & Nabr
(Pembelajaran/Pengajian/Perkuliahan yang Unik, Langka dan Menyenangkan desertai Senandung Tajwid Bahasa Melayu)
b. Pengijazahan Surat Al-Fatihah Bersanad 35 Sampai Ke Nabi Muhammad SAW
c. Pengsyahadahan Makhraj Huruf dari Alif ا sampai Ya ي
d. Pengsyahadahan Ilmu Tajwid & Ghorib Metode Masruriyah
e. Pengsyahadahan menjadi *Guru Tahsinul Qur'an Metode Masruriyah*
*Pembelajaran/Pengajian/Perkuliahan Secara Teori (50 %) & Praktek (50 %) Agar Tercapai Kualitas Unggul "Warattilil Qur'ana Tartilan" (Mumtaz)*
#*Fasilitas yang didapat dalam Kelas Wustho*
-Lembar Sertifikat Pengajian/Perkuliahan Tahsinul Qur'an Bersanad Metode Masruriyah (Sebagai Bukti Mengikuti Pengajian/Perkuliahan selama 16 SKS/16 Pertemuan
-Lembar Ijazah Al-Fatihah Bersanad Ke 35 Sampai Ke Nabi
-Lembar Syahadah Makharijul Huruf dari Alif sampai Ya
-Lembar Syahadah Tajwid & Ghorib Metode Masruriyah
-Lembar Syahadah Guru Tahsinul Qur'an Metode Masruriyah
-Lembar Transkip Nilai Syahadah Guru Tahsinul Qur'an Metode Masruriyah
*2. PROGRAM KELAS 'ULYA*
Kelas Ulya , adalah kelas lanjutan setelah pengsyahadahan Kelas Wustho ....
Program Kelas 'Ulya, meliputi :
a. Pengijazahan 30 Juz Al Qur'an Bersanad, Qiro'at Imam Ashim : Riwayat Imam Syu'bah dan Imam Hafs
b. Pengijazahan Kitab Klasik Tajwid Matan Jazari
c. Pengijazahan Kitab Klasik Matan Tuhfatul Athfal
c. Mengkhatamkan Pembalajaran Kitab Tajwid Metode Maisuro : Karya Bpk. DR. K.H. AHMAD FATHONI
#*Fasilitas yang didapat dalam Kelas 'Ulya*
-Lembar Sertifikat Pengajian/Perkuliahan Tahsinul Qur'an Bersanad Metode Masruriyah Kelas 'Ulya (Sebagai Bukti Mengikuti Pengajian/Perkuliahan Kelas 'Ulya selama 2 Tahun)
- Lembar Ijazah 30 Juz Al Qur'an Bersanad, Qiro'at Imam Ashim : Riwayat Imam Syu'bah dan Imam Hafs
-Lembar Ijazah Sanad Matan Jazari
-Lembar Ijazah Sanad Tuhfatul Athfal
-Lambar Syahadah Khatam Kitab Maisuro
*4. Keunggulan Metode Masruriyah*
Adapun Keunggulan Metode Masruriyah adalah :
- Pembelajaran Lebih Mudah dan Menyenangkan karena materi disajikan dengan Senandung
- Mudah Hafal : Hafal Serasa Tidak Menghafal Materi
- Pembelajaran Lebih Hidup , Karena Disertai Tanya Jawab Materi Dengan Bermain Peran
-Pembelajaran Aktif, Efektif dan Aplikatif
-Pembelajaran Porposional dengan 50% Teori dan 50% Praktek
- Metode Dilengkapi dengan 4 Elemen Yaitu : 1. Buku Materi Masruriyah, yakni Buku Pegangan/Panduan Guru , 2. Buku Saku Senandung Masruriyah, yakni Buku Pegangan Siswa/santri untuk Pembiasaan atau Hafalan/Lalaran, 3.Buku Strategi Tanya Jawab Masruriyah, yakni Buku Pegangan Guru/Siswa untuk Praktek Tanya Jawab Ilmu Tajwid & Gharib beserta Praktik Bacaannya, 4. MP3 Masruriyah, yakni Media Pembelajaran Berupa Audio aneka Lagu/ Senandung Tajwid & Gharib Masruriyah dengan Instrumen atau Tanpa Instrumen
*5. Ciri Khas Metode Masruriyah*
-Materi dengan "Senandung", Disertai Audio MP3 & Video YouTube
-Dipelajari dengan Mudah & Menyenangkan Untuk Semua Kalangan
-Diajarkan Kembali Dengan Mudah, karena fasilitas Lengkap
-Pembelajaran Aktif dan Efektif
-Pembelajaran Yang Aplikatif
-Pembelajaran Porposional 50% Teori, 50% Praktek
-Metode Belajar Tajwid & Gharib Bersanad
-Buku Materi Tajwid & Gharib dengan Referensi Kitab Kuning & Kontemporer yang langsung Talaqi dengan Guru Bersanad
-Talaqi & Musyafahah Bersanad

*6. Faktor - faktor Pendukung Metode Masruriyah* *A. Memiliki Keunggulan* Adapun Keunggulan Metode Masruriyah adalah : - Pembelajaran Lebih Mudah dan Menyenangkan karena materi disajikan dengan Senandung - Mudah Hafal : Hafal Serasa Tidak Menghafal Materi - Pembelajaran Lebih Hidup , Karena Disertai Tanya Jawab Materi Dengan Bermain Peran -Pembelajaran Aktif, Efektif dan Aplikatif -Pembelajaran Porposional dengan 50% Teori dan 50% Praktek - Metode Dilengkapi dengan 4 Elemen Yaitu : 1. Buku Materi Masruriyah, yakni Buku Pegangan/Panduan Guru , 2. Buku Saku Senandung Masruriyah, yakni Buku Pegangan Siswa/santri untuk Pembiasaan atau Hafalan/Lalaran, 3.Buku Strategi Tanya Jawab Masruriyah, yakni Buku Pegangan Guru/Siswa untuk Praktek Tanya Jawab Ilmu Tajwid & Gharib beserta Praktik Bacaannya, 4. MP3 Masruriyah, yakni Media Pembelajaran Berupa Audio aneka Lagu/ Senandung Tajwid & Gharib Masruriyah dengan Instrumen atau Tanpa Instrumen *B. Memiliki Ciri Khas* Ciri Khas Metode Masruriyah adalah sebagai berikut : -Materi dengan "Senandung", Disertai Audio MP3 & Video YouTube -Dipelajari dengan Mudah & Menyenangkan Untuk Semua Kalangan -Diajarkan Kembali Dengan Mudah, karena fasilitas Lengkap -Pembelajaran Aktif dan Efektif -Pembelajaran Yang Aplikatif -Pembelajaran Porposional 50% Teori, 50% Praktek -Metode Belajar Tajwid & Gharib Bersanad -Buku Materi Tajwid & Gharib dengan Referensi Kitab Kuning & Kontemporer yang langsung Talaqi dengan Guru Bersanad -Talaqi & Musyafahah Bersanad *C. Memiliki Sanad dari Guru-Guru yang Sembung Kepada Nabi Muhammad SAW* Metode Masruriyah adalah Metode Pembelajaran Tahsin, Tajwid dan Gharib yang Memiliki Sanad Qira'ah maupun Sanad Tajwid & Gharib ,(Penulisan Buku) dari Guru -Guru yang memiliki Sanad sambung kepada Nabi Muhammad SAW 1. Sanad Qira'ah Penulis Metode Masruriyah (Ust. AHMAD TOLANI) adalah Memiliki 3 sanad yang sambung ke Nabi Muhammad SAW, yakni : Sanad ke 33 sampai kepada Nabi (Dari Guru DR K.H AHMAD FATHONI, M.A), Sanad Ke 34 sampai kepada Nabi (Ust. Futut B) dan Sanad Ke 35 sampai kepada Nabi (K.H Fikri Hasbi) 2. Sanad Tajwid & Gharib (Penulisan Buku) oleh Ust. AHMAD TOLANI didapat dari Guru DR. K.H AHMAD FATHONI, M.A (pemegang Sanad Qira'ah ke 32) dan Guru Ust Laili Fadhli (Pemegang Sanad Qira'ah ke 33) *D. Memiliki Peluang Lebih Luas untuk diterapkan di Semua Kalangan (Usia/Latarbelakang) dan Semua Lembaga Pendidikan Formal/Non Formal dari Setingkat TK hingga Perguruan Tinggi, maupun di Majelis Ta'lim/Masjid*, yakni : - Peluang di tingkat TK/SD : Belajar Lebih Menyengkan karena di Usia ini Anak lebih suka Bernyanyi dengan Senandung Syair - Peluang di tingkat SMP/SMA : membantu memahamkan Siswa dengan Rangkuman Senandung dan Penjelasan Kaidah serta strategi tanya jawab - Peluang di tingkat Perguruan Tinggi : Menjadi Mata Kuliah Khusus yakni Mata Kuliah Tahsinul Qur'an Tajwid dan Gharib Metode Masruriyah yang mampu memahamkan para Mahasiswa dengan Senandung, Kaidah, Penjelasan/Referensinya, sehingga mampu meningkatkan bacaan Al-Qur'an Mahasiswa secara Teori dan Praktik, Mencetak Guru Tahsinul Qur'an Metode Masruriyah sebagai Nilai Plus Keterampilan dan nilai Plus Kelulusan Mahasiswa - Peluang Di Majelis Ta'lim/Masjid : Pengajian lebih berwarna, suasana hidup dan menyenangkan dengan Materi Pengajian diselingi senandung dan penjelasan serta praktik/Talaqi bacaan Al-Qur'an yang menyenangkan, sehingga mampu meningkatkan kualitas bacaan Al-Qur'an para imam masjid maupun Jamaah Masjid secara teori dan praktik *6. Faktor - faktor Penghambat Metode Masruriyah* *A. Faktor Internal* 1. Usia Metode Masruriyah yang tergolong masih sangat Muda (5 th = Usia Balita), sehingga masih terus banyak Belajar Pengalaman dalam pengembangan dan Manajemen 2. Sarana dan Prasarana yang tersedia Masih Terbatas karena terkait Biaya modal yang cukup Besar untuk Pengadaan (Pencetakan) buku/Media Pembelajaran Metode Masruriyah dengan skala besar sehingga Harga buku/media di pasaran / Masyarakat bisa terjangkau 3. Publikasi/ Iklan masih kurang Masif hanya mengandalkan media sosial (Face Book), Group WA, You Tube dan Website (Blogger) yang sifatnya Gratis 4. Buku Metode Masruriyah Sudah dicetak tahun 2018 tetapi Baru terbit ISBN tahun 2023, dengan Nomor ISBN BUKU METODE MASRURIYAH: *978-623-09-3961-7* 5. Cabang-Cabang Wilayah Pengembang dan Distributor masih pada lingkup Wilayah JABODETABEK, walaupun pengguna dan pengamal metode Masruriyah sudah pada tingkat Nasional 6. Trainer-Trainer/Guru/Totur/Dosen Metode Masruriyah tersedia masih terbatas, karena Pendidikan, Pelatihan dan Pengkaderan (TOT) terfokus masih di Wilayah Masruriyah Pusat (JABODETABEK) *B. Faktor Eksternal* 1. Metode-Metode Baca Al-Qur'an ditingkat Dasar di Indonesia sangat banyak (Ribuan), sehingga menjadi Persaingat ketat dalam Dakwah Al-Qur'an 2. Minat dan Motivasi Belajar Masyarakat Muslim yang masih Kurang, karena menganggap belajar Tahsin Tajwid Gharib itu Susah/Rumit dan membosankan 3. Pengetahuan dan Pemahaman Masyarakat/Para Guru tentang Metode Masruriyah itu masih minim, masih menganggap bahwa metode Masruriyah itu Sama dengan Metode Baca Al-Quran Tingkat Dasar, padahal Metode Masruriyah adalah Metode Lanjutan (Tingkat Wustha) setelah menempuh Metode Baca Al-Quran Tingkat Dasar 4. Tidak Semua Masyarakat Muslim Suka atau Setuju dengan Senandung, alasan yang furu'yah adalah alasan Hukum Musik atau Lagu/Bernyanyi, sedangkan Syair/Nadzom/Lagu dan Musik merupakan bagian dari Metode Masruriyah Kunjungi Kami di : Website : https://metodemasruriyah.blogspot.com/ FB : *METODE MASRURIYAH* https://www.facebook.com/MetodeMasruriyah?mibextid=ZbWKwL YouTube : *METODE MASRURIYAH TAJWID & GHARIB* https://youtu.be/DWwBGwDrjHY
YouTube : *METODE MASRURIYAH TAJWID & GHARIB*